2.21.2017

“Kalau besar ingin jadi apa, Nak?”

Pertanyaan di atas sering kita dengar dari orangtua yg bertanya pada anaknya, atau bahkan sering kita ajukan kepada anak kita sendiri. Kalau sudah besar, cita-citanya ingin jadi apa, nak? Anak-anakpun dengan spontan akan menjawab, “Dokter!”, “Pilot!”, “Arsitek!”, “Tentara!”, dst. Pemandangan yg sering kita lihat, anak-anak akan memberikan jawabannya dengan cepat, spontan, antusias, dan yakin.
Nah, sekarang, satu pertanyaan diajukan untuk para orangtua yang bertanya tentang cita-cita anak-anaknya tadi. “Jika, anak-anak kita sangat bersemangat tentang impiannya, apakah kita sudah mempersiapkan dana yang dibutuhkan untuk mereka menjalani pendidikan demi meraih cita-citanya?” Mari kita renungkan sejenak, apakah dana pendidikan yg jumlahnya tidak sedikit itu, sudah mulai kita persiapkan sedari sedini mungkin? Salah satu yang memiliki manfaat sangat bagus dalam mempersiapkan dana pendidikan anak adalah melalui instrumen asuransi dana pendidikan.
Mengapa kita harus mulai menyisihkan dana untuk mempersiapkan asuransi dana pendidikan?

1. Karena kita ingin memberi yang terbaik bagi anak-anak kita, dengan menyediakan pendidikan yang terbaik untuk mereka. Sehingga, anak-anak kita berkesempatan memperoleh kualitas kehidupan yang terbaik di masa depan.

2. Karena adanya inflasi dana pendidikan. Jika hari-hari ini biaya yang dibutuhkan untuk sekolah kedokteran anggap saja mencapai 400-500 juta, maka 10 tahun yang akan datang, sangat mungkin biaya pendidikan kedokteran mencapai angka 1 milyar rupiah! Angka yang fantastis!

3. Karena lebih ringan memulai menabung sedini mungkin, sehingga kita memiliki jangka waktu yang lebih panjang sebelum anak kita mencapai usia kuliah. Akan lebih ringan menabung dari anak usia 5 tahun, karena masih memiliki waktu kurang lebih 12 tahun sebelum mencapai usia kuliah. Dibandingkan dengan baru mulai menabung ketika anak menginjak usia 13 tahun, hanya tersisa waktu 4 tahun sebelum mereka kuliah.

4. Karena adanya resiko yang setiap hari ada mengancam para penafkah keluarga. Resiko-resiko seperti sakit, sakit kritis, cacat tetap, bahkan resiko meningga dunia. Dengan asuransi dana pendidikan, maka apabila terjadi resiko-resiko tadi, dana pendidikan yang sdh direncanakan tetap diberikan kepada keluarga, tanpa keluarga harus melanjutkan pembayaran premi asuransinya.

Beberapa hal di atas semoga mampu membuka pemikiran kita untuk mulai mempersiapkan dana pendidikan putra-putri kita sedini mungkin. Sehingga anak-anak kita mendapatkan yang terbaik untuk pendidikan dan kehidupan mereka kelak!

Salam Literasi Asuransi!
Best regards,
Daniel Raharjo, S.Kom.
Unit Manager
Prudential Life Assurance

*Gunakan tombol share/bagi*
*Budayakan share tulisan dengan etika*
*Jika ingin copy/paste wajib menuliskan nama penulis*
*Pencurian karya intelektual adalah tindakan melawan hukum*

0 comments:

Post a Comment