Egois atau mementingkan diri sendiri tidak hanya berbicara tentang kemauan untuk mendahulukan/memuaskan kepentingan pribadi di atas kepentingan orang lain, tetapi juga berbicara tentang memaksakan kepentingan kita kepada orang lain, menyalahkan orang lain atas kesalahan kita sendiri. Lebih jauh lagi, keegoisan juga membuat kita menjadi buta, tidak dapat melihat kesalahan yang terselip dalam diri sendiri karena merasa keputusan yang kita lakukan adalah yang paling benar.
Keegoisan muncul sebagai akibat dari sikap kita melihat segala sesuatu dari cara pandang diri sendiri. Apabila hal ini terus menerus dilakukan maka standart kebenaran yang kita pakai adalah menurut pemikiran diri kita sendiri. Hal ini jelas keliru! Tidak semua yang kita pikirkan benar adanya. Mari belajar untuk melihat segala sesuatu dari berbagai sisi sehingga kita dapat menilai segala sesuatu dengan lebih objektif. Kita harus menyadari bahwa kita tidak dapat memaksakan kehendak pribadi kepada orang lain, apalagi menyalahkan mereka atas kesalahan yang sebenarnya kita lakukan. Pribadi yang egois mengangkat dirinya menjadi raja atas dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Keegoisan hanya akan membuat orang lain akan menjauh dari lingkaran kehidupan kita.
"Selfish persons are incapable of loving others, but they are not capable of loving themselves either." Orang yang egois tidak mampu mengasihi sesamanya, tetapi sesungguhnya mereka juga tidak mampu mengasihi diri mereka sendiri.
Best Regards,
"dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;" - Filipi 2 : 3
0 comments:
Post a Comment