Dearly beloved,
“To forgive is to set a prisoner free and discover that the prisoner was you." - Lewis B. Smedes
Kutipan di atas menerjemahkan dengan sangat tepat makna dari pengampunan. Mengampuni adalah membebaskan seorang tawanan, dan menyadari bahwa tawanan itu adalah diri kita sendiri. Seringkali kekecewaan dan kemarahan karena perlakuan tidak adil, tindakan buruk, perkataan yang melukai hati telah merenggut kebebasan kita dengan menaruhkan kita dalam penjara yang bernama "kepahitan".
Seorang kakek pernah bercerita pada saya dengan nada ikhlas dan gurat senyum.
"Setiap hari saya berjalan dengan membawa dua buah kantung. Satu kantung yang sempurna, dan satu kantung yang tembus berlubang. Ketika berita sukacita dan kedamaian datang, maka akan saya masukkan ke kantung yang sempurna sehingga selalu tertanam dalam hati saya. Sedangkan berita yang mendatangkan kekecewaan dan kemarahan saya masukkan ke kantung yang tembus berlubang. Saya tidak akan pernah mengijinkannya merenggut kebahagiaan dari hati saya."
Siapakah yang mampu memutuskan, apakah hati kita akan diliputi tentram damai atau hati kita dipenuhi angkara murka serta kepahitan? Yang mampu memutuskan dan mengijinkannya adalah diri kita sendiri. Lepaskan pengampunan bagi mereka yang bersalah pada kita, maka kita akan merasakan "the untold peace and happiness."
Regards,
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." - Kolose 3 : 13
0 comments:
Post a Comment