3.21.2012

Rahasia Memiutangi Tuhan

Dearly beloved,

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata kerja "memiutangi" memiliki arti "memberi pinjaman uang kepada". Jadi, kata memiutangi Tuhan memiliki makna memberi pinjaman uang kepada Tuhan. Bukankah hal yang luar biasa apabila Tuhan yang tidak pernah mengingkari janjinya memiliki "pinjaman" kepada kita? Apakah ini sebuah hal yang memiliki kesan kurang ajar? Saya pikir tidak! Firman Allah mengatakan dengan jelas bahwa barangsiapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, orang tersebut telah memiutangi Tuhan! (Amsal 19 : 17)

Tuhan kita begitu luar biasa! Setiap orang yang mau menaruh belas kasihnya kepada orang yang lemah telah memiutangi Tuhan. Dalam kehidupan, kita akan banyak menjumpai orang-orang yang sedang mengalami kelemahan dalam hidupnya (dalam terjemahan Alkitab yang lain adalah orang miskin). Inisiatif ada di tangan kita. Apabila kita memutuskan untuk tidak mengulurkan tangan memberi bantuan, kita melewatkan sebuah kesempatan untuk mengalami pengalaman rohani yang luar biasa bersama Tuhan. Namun, bila kita mengambil keputusan untuk menolong, maka saat itu juga kita telah membuat Tuhan berhutang kepada kita. 

Tuhan bukanlah pribadi yang senang berlama-lama mengembalikan pinjaman. Tuhan tidak tahan untuk mengembalikan apa yang telah "dipinjam-Nya" kepada kita. Tetapi, tidak semua pemberian diperhitungkan oleh-Nya. Memberi dengan hati terpaksa, memberi dengan tujuan ketenaran dan penghormatan, memberi karena ikut-ikutan dengan orang lain yang memberi, dan masih banyak lagi alasan memberi yang tidak diperhitungkan Tuhan. Tetapi Alkitab mencatat, alasan pemberian yang menjadikan Tuhan berhutang pada kita adalah ketika kita memberi dengan belas kasihan.

Saya tidak akan berani menuliskan hal ini, jika saya sendiri belum mengalaminya secara pribadi. Namun, saya telah mengalaminya! Bagaimana dengan Anda? No one has ever become poor by giving.
Best Regards,
"Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu." - Amsal 19 : 17

0 comments:

Post a Comment